Jumat, 08 November 2013

Tentang Laku Tirakat

Puasa adalah salah satu sarana untuk melepaskan diri dari belenggu nafsu yang menggebu, melatih kesabaran dan sebagai palu godam untuk merontokkan kerak yang menempel bandel di dinding-dinding hati.
Melembutkan jiwamu sehingga
terpancar cahaya-Nya dari dari dalam ruhanimu.

Cahaya itu akan mewujud dalam
berbagai bentuk. Jika cahaya itu
keluar melalui lisanmu, jadilah kata-kata arif bijak yg menyejukkan dan menggetarkan hati orang.
Jika cahaya keluar melalui tangan dan kakimu, jadilah perbuatan/tindakan yang terpuji. Dan sebagainya.

Demikianlah cahaya demi cahaya
akan terpancar ke segala penjuru
sesuai fungsi dari alat tubuh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nasihat atau wejangan dari seorang guru hanyalah pembuka wawasan. Sedangkan ILMU SEJATI hanya bisa ditemukan dengan memperbanyak laku tirakat dan riyadhah.
Maka saya tidak heran kalau ada
orang yang cari wejangan sana-sini,
minta nasihat ini-itu, dan belajar
budi pekerti yg macam-macam, Tapi tetap saja kepribadian aslinya tidak berubah. Yah, begitulah sifat
WAWASAN. Hanya menempel di otak saja. Tidak meresap sampai ke hati. Akibatnya sama saja. Ilmu gudangan tapi perilakunya gadungan.

Hanya dengan perbanyak laku engkau akan memahami ilmu yang
sesungguhnya. Serta mampu
memancarkan cahaya nurani dengan seterang-terangnya.

Lambang hati bersinar di kaos dan
atribut-atribut itu akan terbukti.
Bukan hanya omong kosong yang
dipajang ke sana kemari.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Inilah alasan besar mengapa saya
selalu mewasiatkan secara tegas
kepada segenap warga dan siswa
padepokan Kalimosodo setiap
generasinya untuk memperbanyak
tirakat. Terlebih sejak tiga bulan
menjelang Suran/ pengesahan.
~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan informasi ini pun hanya akan
menjadi hiasan jika kau hanya
membacanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ada rahasia di sebalik rahasia tulisan ini. Kau tak akan mampu mengungkap jika kau tak mencarinya sendiri dalam
perjuangan tirakatmu.
~~~~~~~~~~~~~~~

Berpuasalah minimal puasa Daud.
Sehari puasa, sehari buka. Itu
takaran minimal yang ku wasiatkan
padamu.
Jika tidak ada halangan seringlah naik gunung (Ke padepokan) untuk me-refresh dirimu.

Demikianlah. Salam Cinta dariku.

Kalimosodo, Monggo Kerso...!

1 komentar:

  1. trima kasih mas karena telah selalu mengingatkan tuk hal kebajikan

    BalasHapus

Silakan berkomentar secara bijak

KENAL DIRI BERBUDI LUHUR